Podcast Hydrant

Lifestyle Media

Media Gaya Hidup Orang Indonesia | Panduan Untuk Millenials

Jatuh Cinta Bisa Mengganggu Konsentrasi Bekerja

Rating Dong
jatuh cinta
Foto by Duana.com

Zingga Nusantara – Semua pria atau wanita dewasa pasti pernah merasakan jatuh cinta, dimana perasaan seseorang saat dimabuk asmara. Rasa senang dan berbunga-bunga yang muncul mampu membuat siapapun yang merasakannya tersenyum seharian.

Sayang, perasaan jatuh cinta justru memberi efek buruk pada produktivitas kerja seseorang.

Sebuah penelitian mengungkapkan, jatuh cinta menyebabkan seseorang menjadi tidak fokus saat mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan perhatian.

“Saat Anda baru saja terlibat dalam hubungan asmara, Anda akan merasa lebih sulit untuk berkonsentrasi pada hal-hal lain.

Karena sebagian besar waktu Anda dihabiskan untuk memikirkan pujaan hati,” ujar peneliti Henk van Steenbergen seperti dilansir laman Daily Mail.

Saat jatuh cinta, gairah akan meningkat dan fokus Anda akan lebih banyak diberikan kepada kekasih, sehingga konsentrasi belajar dan bekerja menjadi terganggu. Ini menunjukkan kontrol kognitif yang berkurang.

Van Steenbergen dan rekan-rekannya dari Leiden University dan University of Maryland, mempelajari 43 orang yang sedang menjalin hubungan asmara selama kurang lebih enam bulan.

Mereka lalu diminta untuk mengerjakan beberapa tugas, salah satunya adalah tugas-tugas yang membutuhkan waktu dan diurutkan dari informasi yang tidak relevan ke informasi yang relevan.

Hasilnya, semakin dalam rasa cinta, pria dan wanita semakin tidak dapat berkonsentrasi pada informasi yang relevan.

Para peserta juga diminta untuk mendengarkan musik yang dapat menimbulkan perasaan romantis, lalu diminta membayangkan hal-hal romantis untuk menggambarkan perasaan cinta mereka.

Ini dilakukan sebelum mereka menyelesaikan kuesioner yang digunakan untuk menilai sebesar apa rasa cinta mereka.

“Bisa jadi saat jatuh cinta seseorang menggunakan semua sumber daya kognitifnya untuk memikirkan pujaan hati.

Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan tugas yang terlihat membosankan,” ujar Van Steenbergen.

(zna)